My Work.
from Land, Aerial and Underwater

How much longer can Pramuka Island survive as a dive site? | Berapa lama lagi Pulau Pramuka bertahan sebagai tempat wisata selam?

Pramuka Island is part of Jakarta and located around 49 km according to google maps from Marina, Ancol. If you live in Jakarta then you might already know that the beach in Ancol Bay is very dirty (at least to me), I wouldn't swim or dive there. So for Jakartans, Pramuka Island the Thousand Islands area is the closest dive site with lots of homestay options, boat transportations, and any other accommodations. You can take early morning speedboat transportation from Marina Ancol, it will cost you around 300-400 hundreds rupiahs vv while if you take the traditional boat from Muara Angke it cost you cheaper but you will have to spend more time in the sea since it's slower than the speedboat but you can try as an adventure and maybe take some pictures of the fish market in Muara Angke.

Pulau Pramuka adalah bagian dari Jakarta dan terletak sekitar 49 km dari Marina Ancol menurut google maps. Jika Anda tinggal di Jakarta maka kemungkinan besar Anda sudah tahu dan pernah lihat bagaimana kotornya pantai Ancol (setidaknya bagi saya itu kotor), saya pribadi ga akan berenang atau menyelam disitu. Jadi, untuk orang Jakarta, Pulau Pramuka dan area Kepulauan Seribu merupakan daerah untuk menyelam yang terdekat yang dapat diakses dari Jakarta dengan pilihan penginapan hoemstay yang cukup banyak, transportasi dan fasilitas serta akomodasi lainnya. Anda bisa ke pulau dengan jasa penyebrangan kapal cepat dari Marina Ancol atau kapal kayu tradisional dari Muara Angke. Kapal cepat lebih mahal dibanding kapal tradisional dari Muara Angke tapi jika Anda ingin sedikit bertualang Anda bisa mencoba menyebrang lewat Muara Angke dan mungkin motret pasar ikan di pagi hari.

You can watch an aerial and underwater video of Pramuka Island's sea here:

Anda bisa lihat video udara dan bawah air dari sekitar Pulau Pramuka disini:



I started scuba diving around 2010 with my friends, and I love this new world ever since my friend lent me his underwater camera  to try and take some photos. Later after I was certified I went scuba diving quite extensively because this new hobby supports my work, I remember the first time I step my foot in Raja Ampat with the Teroka team in 2011 for underwater filming, it was amazing! As amazing as my first time ever to encounter the gentle giants in 2012, whale sharks in Nabire, West Papua for underwater filming for WWF Indonesia Foundation, magic!

Saya mulai menyelam sekitar tahun 2010 bersama teman-teman dan saya langsung suka kegiatan ini begitu salah satu teman saya meminjamkan kamera bawah airnya untuk foto-foto di bawah. Setelah mendapatkan sertifikat menyelam saya, saya lumayan sering melakukan penyelaman baik untuk hobby atau untuk bekerja. Saya ingat pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Raja Ampat pada tahun 2011, indah sangat! Sama indahnya ketika saya pertama kali mengambil video bawah air hiu paus di Nabire pada tahun 2012 untuk Yayasan WWF Indonesia, menakjubkan!

You can watch the whale sharks video here:

Anda bisa lihat video hiu paus disini:



Anyway, I love to scuba dive, I love being underwater, in the ocean with friends even if its for work. I even get my freediving certification in 2015 from my instructor, a good friend of mine, Jason Hakim, you can contact him if you want to learn freediving appropriately here. Or pay a visit to Apnea Culture website which owned also by one of my good friend here. Both of them are certified instructor and please don't ruin this sport by doing it irresponsibly, learn it appropriately, please.

Saya suka menyelam, saya suka berada di laut bersama teman atau bahkan jika untuk bekerja. Saya juga akhirnya belajar menyelam bebas dan mendapatkan sertifikat saya pada tahun 2015 dari instruktur saya yang juga seorang teman baik saya, Jason Hakim, Anda dapat menghubunginya disini. Atau kunjungi juga website Apnea Culture, sebuah sekolah menyelam bebas milik teman baik saya juga yaitu Mikhael Dominico dan Anda bisa menghubunginya disini. Mereka berdua adalah instruktur bersertifikat, pelajari selam bebas dengan baik dan sesuai aturan melalui instruktur beneran, jangan mengotori olahraga yang menyenangkan ini dengan melakukannya sembarangan dan tanpa aturan yang akan dapat mencelakai diri Anda sendiri.

Enough with the opening speech, what I want to share is Indonesia is the second biggest marine pollutant after China as reported by The Jakarta Post in 2015 and in the same year The Jakarta Post also reported that Indonesia is in its state waste emergency. I once helped a local NGO named Green Smile Indonesia to held a beach and underwater clean up in Pramuka Island in 2013 with hundreds of enthusiastic participants and around 100 of them are scuba divers who collected tons of garbage from the seabed around the Pramuka Island and its only from small part of the area near the island's harbor. And it's been four years now. Last month I went there again to join the same event held by KFC and Divers Clean Action in Pramuka Island only in a smaller scale but they collected lots of trash from the seabed as well. You can find the data of the event here.

Cukup perkenalannya, yang saya ingin bagikan adalah bahwa Indonesia adalah kedua teratas penyumbang limbah ke lautan setelah China seperti yang dituliskan oleh Jakarta Post pada tahun 2015 dan pada tahun yang sama Jakarta Post juga menuliskan bahwa Indonesia dalam darurat limbah. Pada tahun 2013 saya membantu sebuah lembaga nirlaba bernama Green Smile Indonesia untuk mengadakan bersih pantai dan laut yang diadakan di Pulau Pramuka dan melibatkan ratusan peserta yang mana sekitar 100 diantaranya adalah penyelam melakukan bersih sampah di bawah laut sekitar Pulau Pramuka. Para penyelam ini mengumpulkan beberapa ton sampah. Empat tahun kemudian tepatnya bulan lalu di tahun 2017 ini saya kembali ikut dalam kegiatan serupa yang diadakan Divers Clean Action dan KFC Indonesia hanya saja dalam skala lebih kecil namun mereka juag berhasil mengumpulkan banyak sekali sampah dari pantai dan dari bawah laut. Anda bisa melihat laporan aksi mereka disini.

Watch a news coverage about the trash I made for MSNBC here.

Lihat video liputan tentang sampah yang saya buat untuk MSNBC disini.

We know that this is about attitude and basic education from our home. If we can start to educate our family starting from you and your kids, it would (at least) reduce the amount of trash dumped irresponsibly on daily basis around their social circle and it would get better if you can persuade your family member and your friend to do the same and spread the movement, spread the attitude to their closest social circle. Consider it as a good virus that you MUST pass on to others and you get addicted just to spread it around, you get that proud and happy feeling turning someone from being ignorant into a caring person regarding this waste issue. Taking it seriously when it's about trash and waste.

Kita semua tahu ini adalah soal sikap dan pendidikan mendasar dari rumah masing-masing. Jika kita bisa mulai mengedukasi anggoya keluarga mulai dari Anda dan anak-anak Anda, paling tidak menurut saya dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan setiap harinya di lingkungan sekitar Anda masing-masing. Dan akan lebih baik lagi jika Anda bisa membujuk teman dan kenalan Anda juga untuk tidak membuang sampah sembarangan, tularkan sikap ini seperti virus yang baik dan Anda merasa senang dan bangga menularkannya ketika seseorang berubah dari tidak peduli hingga menjadi orang yang peduli dengan masalah sampah ini.

Spread this message, spread the virus, spread the attitude in your own way. Make it personal, one to one communication to make it more effective. Why? Because five or ten years from now, I still want to be able to enjoy the blue and turquoise water without trash or waste near me and I believe you want the same too. Because I can guarantee you wouldn't want to swim in a sea full of waste, dark colored and stinky like the one you can find in Ancol Bay.

Tularkan dan sebarkan sikap ini dengan cara Anda sendiri, ajak teman dan kenalan bicara satu lawan satu agar lebih efektif. Kenapa? Karena lima atau sepuluh tahun dari sekarang, saya masih mau liahat laut yang bersih, laut yang biru dan turuoise tanpa ada sampah ketika saya snorkeling atau menyelaminya dan saya yakin Anda juga menginginkan hal yang sama. Karena saya jamin Anda juga ga mau berenang di laut yang hitam, kotor, dan berbau seperti dekat pantai Ancol.

This is how the sea near Pramuka Island look like from a drone point of view, 2017. Hoping it will last or even become better years from now.


And if you happen to able to gather some friends to do underwater clean up, you can watch this video on how to do it safely:


Never dive alone, buddy! Anda take care of our ocean!

Jangan pernah menyelam sendirian, kawan! Dan jagalah laut kita!
  •  
  •  
  •  
Otto Ferdinand Otto Ferdinand Author

Follow me on instagram

Follow me on instagram

Follow me on twitter

Follow me on twitter