My Work.
from Land, Aerial and Underwater

Motret Mbah Ijem Yang Menghuni Goa Langse 49 Tahun | Photographing Mbah Ijem The Cavewoman

Beberapa minggu yang lalu saya melihat seorang mantan produser saya mengunggah hasil liputan salah satu reporternya ke instagram, sebuah liputan mengenai seorang wanita tua bernama Sukijem atau akrab disapa Mbah Ijem yang tinggal di Goa Langse di pesisir selatan Pulau Jawa dekat D.I. Yogyakarta. Saya pun tertarik untuk datang kesana untuk motret sosok tersebut. Kebetulan tak lama lagi saya akan ada trip ke Yogyakarta bersama tim Para Petualang Cantik jadi kenapa tidak sekalian perpanjang waktu disana dan menyempatkan diri mengunjungi Mbah Ijem di Goa Langse?

Mbah Ijem dan Bambang anjing peliharaan sekaligus teman di Goa Langse
Few weeks ago I saw an instagram post from my ex-producer, it's a feature story about an old woman named Sukijem or also known as Mbah Ijem who have been living in Langse cave located in the southern coastline of Java Island, in the area of Special Region of Yogyakarta. I was interested to take photo of her. Coincidentally I'm about to travel to Yogya few days later with the Para Petualang Cantik team so I decided why not extend there for a few days to take the photo?

Membawa kayu bakar menuruni tebing, terkadang Mbah Ijem harus bergantung pada batang kayu yang tersedia
Lalu saya minta bantuan narahubung kepada mantan produser saya dan kepada reporternya, setelah itu saya mengatur janji kepada narahubung lokal yang bisa membantu untuk turun ke Goa Langse dan bertemu Mbah Ijem. Ternyata tim PPC juga mengunjungi Mbah Ijem tapi saya tidak memotret Mbah Ijem pada waktu itu karena masih dalam kapasitas bekerja dalam tim PPC. Setelah selesai pekerjaan dengan tim Para Petualang Cantik saya mengantar mereka ke bandara lalu langsung menuju Goa Langse.

And then I asked my ex producer and his reporter on how can I get there and where should I contact the local guide? And then I set up time to meet the local guide and asked him to accompany me to go down to the cave. Well somehow, the PPC team is also going there but I didn't take the photo while with the team because it would be unprofessional. So after I finished the trip with PPC team, I dropped them off at the airport and then I go straight to the cave again.
Tebing tinggi yang dilewati Mbah Ijem berbahaya, jika jatuh batu karang dan laut yang menyambut

Mbah Ijem berbicara dengan Bambang anjingnya
Beruntung sekali ketika sampai disana, Mbah Ijem baru saja selesai mengumpulkan kayu bakar dan dia sedang menggendongnya dengan diikat kain di punggungnya, saya pun langsung turun dari motor dan minja ijin kepada si Mbah untuk diperbolehkan mengambil gambarnya, si Mbah pun tertawa dan tersenyum serta memperbolehkan saya untuk mengintilinya turun dan mengambil gambarnya sampai ke goa. Perjalanan si Mbah turun dan sedikit behind the scenes waktu saya motret si Mbah dibantu Pak Supriyadi bisa dilihat di video ini:

I consider myself very lucky at that time because I met Mbah Ijem right before she's going down to the cave after collecting firewoods. I jumped off the motorcycle and asked her if I can come along with her down to the cave and take pictures of her and then she laughed and said yes. You can see how she climb down the steep cliffs in this video along with a short behind the scenes video when I took her photo:



Terlihat jelas di video bahwa si Mbah harus berhati-hati turun, kadang dia harus mengatur ulang posisi kayu bakar di punggungnya agar tidak tersangkut atau talinya kendor. Jalan turun ke bawah terbilang sulit dan berbahaya menurut saya, apalagi untuk Mbah Ijem yang sudah berusia 68 tahun dengan bawaan seperti itu tapi mungkin karena dia sudah melakukan ini hampir setengah abad, tidak terlalu masalah untuk turun dengan membawa beban kayu bakar di punggung. Kadang dia harus berpegang ke dahan dan ranting, ke batang kayu, tangga, dan pelan-pelan berjalan di tebing batu yang sempit. Dan menurut orang sekitar, beberapa waktu yang lalu ada pengunjung yang terjatuh di tebing ini dan meninggal, jadi itu membuat saya semakin hati-hati untuk turun dan naik tebing.

As you can see in the video that she have to be very careful on her way down, sometimes she have to reposition the firewoods on her back in order to avoid them got stuck. To me, it's quite difficult an dangerous for 68 years old Ijem, but maybe because she has been doing this almost half a century she's used to it even with loads of firewoods on her back. Sometimes she hangs on to the trees, the stairs and walk carefully on a narrow pathway on the cliff. According to locals, recently a man fell down the cliff and died and it made me even more careful following her down.

Mbah Ijem duduk di 'warung' tempat dimana ia memasak untuk para pengunjung goa
Setelah sampai di bawah saya melakukan sedikit wawancara dengan Mbah Ijem, Mbah Ijem lumayan kooperatif walau sepertinya dia agak malu untuk terus melihat ke arah kamera tapi secara keseluruhan menurut Pak Supriyadi sang pemandu lokal saya sangat beruntung kali ini Mbah Ijem sangat bersahabat, mau sedikit diarahkan dan diajak ngobrol sampai ketawa dan bercanda. Menurut saya, bisa ketemu dan mengambil gambar si Mbah dari atas tebing membawa kayu bakar sudah sangat beruntung. Saya beruntung dua kali!

As we arrived in the cave I interviewed her for a while, she was being very cooperative even though I think she was a  bit shy to look straight to the camera but overall according to Mr. Supriyadi my local guide; I am so lucky because it's unusual for Mbah Ijem to act like this, I can talk to her, ask her to be photograher, and laugh almost every time we talk. Well, to me it's a double lucky because just to be able to take her pictures while climbing down the cliff with firewoods is already a big luck!

Mbah Ijem di mulut Goa Langse
Ada satu hal yang tidak dapat saya pastikan dengan mantap, yaitu tinggi tebing dari bibir pantai di depan goa tempat si Mbah Ijem tinggal. Beberapa artikel menuliskan 250, 300, bahkan 400 meter. Pemandu lokal kadang bilang 300 atau 350 meter. Menurut saya tinggi tebing sekitar 100-150 meter karena saya menerbangkan drone di depan goa, terbang ke atas hingga atas tebing kelihatan dan data penerbangan menunjukkan tinggi drone hanya 86 meter. Dengan tambahan mulut goa ke pantai dibawahnya serta sudut kamera drone yang lebar, jadi asumsi saya tingginya sekitar 100-150 meter. Kalau ada yang sudah pernah mengukur atau terima data pastinya, silahkan dikonfirmasi.

There's one thing that I can not confirm for sure, some articles wrote that the height of cliff is around 250-400 meters but from my flight data on my drone, it's only around 86m with additional more gap to the shoreline and few meters because the wide angle view of my drone camera. So I guess it's only around 100-150 meters high. Well, if anyone can confirm the exact height please do tell.

Mbah Ijem punya 'rumah' dengan halaman Samudera Hindia dan pemandangan matahari terbenam 

Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan menonton video di kanal youtube saya! Datang lagi di unggahan saya lainnya!

Thank you for reading and for watching my youtube channel! Come back another post!

Gear I'm using:
- Sony A6300
- Godox AD600BM
- Godox X1Ts
- Sony UWP V1
- DJI Osmo



                       


   
  •  
  •  
  •  
  •  
Otto Ferdinand Otto Ferdinand Author

Follow me on instagram

Follow me on instagram

Follow me on twitter

Follow me on twitter