Tahun 2005 adalah kali pertama saya berkesempatan menjadi sukarelawan bagi Palang Merah Indonesia sebagai juru kamera untuk mendokumentasikan kegiatan mereka di daerah Lombok Barat dan sekitarnya untuk melawan busung lapar (malnutrisi) yang saat itu ditetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) oleh pemerintah.

It was my first time, my first chance to join the Indonesian Red Cross as a voluntary cameraman was in 2005; it was to document their work in Western Lombok, Nusa Tenggara Barat to fight the malnutrition that has been stipulated by the Indonesian Government at that time as an outbreak.

Malnutrition in Indonesia

Berangkat bersama tim dokter dari PMI dan staff PMI lainnya, saya terus membayangkan akan seperti apa di lapangan, seperti apa busung lapar ini, bagaiamana orang-orang yang menderita busung lapar dan bagaimana masyarakat dan PMI bekerjasama memperbaiki tingkat gizi masyarakat. Karena ini pengalaman pertama meliput peristiwa seperti ini, saya sangat bersemangat, dalam artian setidaknya saya bersemangat menjadi sukarelawan yang mendokumentasikan lewat media audio visual sehingga hasilnya nanti dapat dipertontonkan ke pihak yang berwenang dan punya kapabilitas untuk membantu para penderita busung lapar.

I was with the Indonesian Red Cross team from Jakarta, there's a doctor, a professor and other Indonesian Red Cross staffs. I kept thinking and wondering what would it be like out there, how bad is it and how the people, the community and the Indonesian Red Cross stand together to overcome it. I was so excited not because I am going to watch sick people (NO!) but because at least this is the little thing I could do, to document it and hoping that it will be viewed by people and then they will be eager to help through the Indonesian Red Cross or in their own way.

Sepanjang perjalanan tugas ini saya hampir tidak pernah mendokumentasikan apa yang saya kerjakan dan orang-orang yang saya jumpai, untung saja salah satu dokter dari PMI membawa kamera pocket dan cukup sering mengambil foto kegiatan selama perjalanan ini.

I didn't have any camera so I was not able to document any of my work out there but luckily the doctor brought a pocket camera and she took some photos of me and what we do out there.

Mayoritas yang terdampak adalah balita dan anak-anak. Kekurangan gizi juga menyebabkan daya tahan tubuh dan kesehatan mereka lemah sehingga mudah terkena penyakit gatal dan luka, flu, dll.

Most of them who suffer from the malnutrition are kids. The malnutrition made their immune system weak and they are vulnerable to extreme itch, influenza etc.

Sudah lewat dari sepuluh tahun, saya belum pernah ke daerah sana lagi dan sampai saat ini masih bertanya-tanya, sudah bagaimana kondisi masyarakat khususnya anak-anak yang menderita busung lapar disana? Untuk saat ini saya harap kemajuan dan pembangunan di Indonesia juga dapat mereka rasakan terutama dalam hal perbaikan gizi. 

It's more than 10 years now, I hope that they are in good condition now and that area as well as many other remote areas in Indonesia can benefit from the development especially in food security.